SUGENG RAWUH

Kamis, 09 Desember 2010

BERKAH SUBUH

Jamalullail Mahfudz

Di antara waktu waktu istimewa yang diciptakan Allah SWT untuk Muslim adalah saat Subuh. Di dalamnya terkandung banyak kebaikan. Begitu mulianya waktu Subuh, Rasulullah SAW secara khusus berdoa, “Ya Allah berkahilah umatku selama mereka sengan bangun Subuh.” (HR Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).

Rasulullah SAW mengungkapkan, bila umatnya bangun dan melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid, maka Allah SWT akan melindunginya seharian penuh. Seperti dikatakan Jundab bin Sufyan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka, jangan coba-coba membuat Allah membuktikan jaminanNya.” (HR Muslim).

Berkah ada pada waktu pagi (albarakatu fi bukuriha), begitu ungkapan orang Arab. Benar, pagi memang memiliki banyak berkah. Salah satunya ketika berzikir pagi, yang begitu dianjurkan untuk memperoleh rahmatNya. “Dan sabarkanlah dirimu bersama orang-orang yang menyeru Tuhan mereka pada waktu pagi dan petang untuk mengharapkan keridhaanNya.” (QS Al Kahfi[18]:28).

Rasulullah Saw juga menjelaskan keberkahan zikir pagi antara shalat Subuh hingga terbitnya matahari, yang ditutup dengan shalat Dhuha. “Barangsiapa yang ikut shalat Fajar berjamaah di masjid, kemudian duduk berzikir mengingat Allah SWT sampai matahari terbit, lalu mengerjakan shalat dua rakaat, maka baginya pahala bagaikan orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah dengan sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR Tirmidzi)

Keberkahan subuh juga membuka pintu pintu rezekiNya yang telah dihamparkan di hari itu. Sebab itu, Allah SWT menyerukan Muslim untuk menyambut rezekiNya dengan bersegera bangun pagi.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ahmad dan Baihaqi, diceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW pulang dari shalat subuh di Masjid Nabawi, beliau mendapati putrinya Siti Fatimah masih tidur tiduran. Dengan penuh kasih sayang lantas beliau menggerakkan badan putrinya itu sembari berkata, “Wahai anakku, bangunlah, saksikan rezeki Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai karena Allah membagikan rezeki kepada hambaNya, antara terbit fajar dengan terbit matahari.”

Bersegeralah bangun saat subuh, ketika suasana pagi masih tampak sunyi, banyak keberkahan yang akan dilimpahkan Allah SWT kepada hambaNya. Allah SWT akan melindunginya seharian penuh, mengucurkan rahmat, memberi pahala yang banyak, membuka pintu-pintu rezeki, melimpahkan kesegaran pikiran dan ketenangan, dan menyehatkan badan ketika bergerak bangun tidur lalu melakukan wudhu dan melangkahkan kaki shalat Subuh berjamaah ke masjid

Minggu, 18 Juli 2010

Bekal Menuju Pernikahan

Oleh : Aa Gym

DARI lubuk hati yang paling dalam setiap insan pasti ingin memperoleh ketenteraman dalam rumah tangganya. Suami yang bisa melindungi istri, istri yang mampu mencintai dan mendidik anak-anak, anak-anak yang santun serta berbakti, adalah suatu cita-cita ideal yang akan terus bergolak dalam setiap jiwa.

Dengan demikian, untuk kedua mempelai, membangun keluarga menuju keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah, jelas membutuhkan persiapan yang baik. Sebuah keluarga tidak akan tumbuh serta merta menjadi baik dengan sendirinya tanpa persiapan yang baik pula. Lalu, faktor-faktor apa saja yang perlu kita persiapkan? Mudah-mudahan beberapa "resep" berikut ini dapat membantu membuat perjalanan pernikahan menjadi indah dan menenteramkan kalbu.

Pertama, software-nya,

yakni kalbu kita yang harus selalu yakin kepada Allah. Karena yang bisa menimbulkan orang stres, tidak bisa menerima kenyataan, sekali-kali bukan karena masalahnya. Melainkan karena keyakinan dia yang lemah kepada Allah. Kita harus sadar sesadar-sadarnya bahwa diri kita ini milik Allah. Calon istri atau suami kita adalah milik Allah. Yang mengetahui segala perasaan pada diri kita adalah Allah. Yang memerintahkan kita menikah adalah Allah. Pernikahan yang terjadi juga dengan izin Allah.

Bahkan kebahagiaan yang kita raih pun adalah karena pertolongan Allah. Jadi, kuncinya adalah Allah. Kalau kita tidak yakin kepada Allah, kita tidak akan mendapatkan kuncinya. Allah-lah yang menjanjikan kita berpasang-pasangan. Allah-lah yang menyuruh kita menikah. Dan menikah itu ibadah, sedang Allah menyuruh kita ibadah. Jadi, kita tidak perlu merasa ragu-ragu lagi. Maka kembalikan segalanya kepada Allah. Kita tidak boleh su'udzan sedikit pun. Tidak boleh merasa rendah diri karena penampilan kita yang kurang menarik dan pendidikan yang rendah. Atau karena orangtua kita yang dianggap miskin. Kalau kita merasa demikian, berarti kita telah menghina Allah. Sebab wajah maupun harta yang ada pada kita sesungguhnya bukan milik kita, semuanya milik Allah.

Kedua, tingkatkan kepribadian kita supaya disukai Allah.

Perbaikilah apa pun yang dapat kita lakukan. Akhlak kita, perbuatan dan tingkah laku kita. Jagalah pandangan, bergaullah dengan lawan jenis dengan cara yang disukai Allah. Tidak usah sibuk dengan penampilan yang dibuat-buat. Sebab sesungguhnya tidak ada yang luput dari pandangan Allah. Apa pun yang kita perbuat pasti disaksikan-Nya. Maka, meningkatkan kualitas diri supaya disukai Allah adalah hal paling penting.

Kemudian yang tidak kalah pentingnya, kita harus latihan meningkatkan kedewasaan. Karena untuk membangun rumah tangga tidak cukup hanya dengan kemauan, keinginan, dan uang. Rumah tangga adalah samudera masalah. Kadang-kadang kita merasa bahwa dialah yang paling cantik di dunia. Akan tetapi setelah menikah, tidak jarang seorang suami malah merasa bahwa di dunia ini ternyata banyak wanita yang cantik, kecuali istrinya. Hal-hal seperti itu pun harus dikendalikan dengan kedewasaan. Jangan sampai kita tergelincir dan jatuh ke jurang maksiat hanya karena masalah seperti ini.

Belum lagi dengan masalah lain yang sangat berpotensi untuk menimbulkan sengketa. Mertua, adik kita yang tinggal serumah dengan kita, bahkan anak kita sendiri yang masih bayi misalnya, semua bisa berpotensi menjadi masalah kalau kita tidak dewasa dan arif dalam menghadapinya. Hanya dengan kedewasaan dan kearifanlah semua masalah bisa diselesaikan. Seorang suami yang tidak matang, tidak dewasa, dan tidak arif, jelas hanya akan menambah masalah daripada menyelesaikan masalah. Demikian pula halnya dengan istri.

Ketiga, persiapan ilmu,

terutama ilmu agama yang membuat kita bisa beribadah dan beramal dengan benar. Dan yakinlah bahwa Allah pun pasti akan menolong kita, kalau kita beribadah dan beramal dengan benar.

Ilmu agama penting dikuasai supaya kita tahu standar yang benar, mana yang hak dan mana yang batil. Kita pelajari rumah tangga Rasulullah saw. Karena memang hanya rumah tangga Beliaulah yang dapat menjadi acuan tepat dalam menegakkan keluarga Islami. Kita dapat bercermin dari sejarah rumah tangga Beliau. Misalnya, ketika Beliau pulang ke rumah malam hari, lalu ketika pintunya diketuk tidak ada juga yang menyahut karena istrinya tertidur.

Rasulullah tidak berani membangunkan. Akhirnya Beliau berbaring di depan pintu. Kita mungkin belum bisa seperti itu. Akan tetapi paling tidak kita memiliki standar yang jelas.

Keempat, belajarlah ilmu umum,

seperti ilmu kesehatan, ilmu merawat tubuh,atau cara memahami wanita (bagi suami). Bagaimana menghadapi istri saat menjalani haid, ngidam, saat kehamilan, saat melahirkan, dan lain sebagainya. Begitu pun istri harus memahami bagaimana perilaku suami. Bagaimana emosinya, bagaimana karakternya, dan lain-lain. Maka, belajar ilmu psikologi yang banyak berkaitan dengan hal-hal seperti ini sangat diperlukan.

Kelima, persiapkan dan tingkatkanlah keterampilan.

Seperti keterampilan menata rumah, mencari tambahan penghasilan, memasak, keterampilan menekan biaya hidup, dan lain-lain. Hal ini perlu dilakukan, baik oleh calon suami maupun calon istri. Sebab setelah menikah, keduanya berpeluang untuk berpisah. Suami harus berpikir bahwa ajal bisa datang menjemput kapan saja. Maka seandainya sang istri meninggal lebih dulu, jangan sampai kelabakan karena tidak bisa menggantikan peran istrinya. Begitu pun bagi istri, ia harus siap ditinggal suaminya. Maka ia harus siap memberi nafkah keluarga dengan meningkatkan keterampilan menambah penghasilan.

Begitulah beberapa persiapan penting yang harus ditempuh bagi siapa pun yang sudah berniat berumah tangga. Semakin maksimal mempersiapkannya, insya Allah masalah apa pun yang dihadapi tidak akan membuat goyah. Melainkan tetap tegar dan yakin bahwa Allah akan menolongnya, sebagaimana firman-Nya, "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (nikah) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Q.S. An-Nuur: 32)

http://pernikahansejoli.multiply.com/journal/item/13/Bekal_Menuju_Pernikahan

Selasa, 29 Juni 2010

Doa Berlindung dari Akhlak, Amal dan Hawa Nafsu yang mungkar

doa berlindung dari akhlak, amal dan hawa nafsu yang mungkar

Di antara do’a lainnya yang disebutkan oleh An Nawawi rahimahullah dalam kitab Riyadhush Sholihin yaitu do’a yang ringkas namun penuh makna adalah do’a berikut ini. Do’a ini berisi permintaan agar dianugerahi akhlak yang mulia, juga agar diberikan taufik untuk dapat beramal sholih.
Do’a tersebut adalah: “Allahumma inni a’udzu bika min munkarotil akhlaaqi wal a’maali wal ahwaa’.”

Hadits yang menyebutkan do’a tersebut adalah:

Dari Ziyad bin ‘Ilaqoh dari pamannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca do’a,

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ وَالأَعْمَالِ وَالأَهْوَاءِ

“Allahumma inni a’udzu bika min munkarotil akhlaaqi wal a’maali wal ahwaa’ [Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlaq, amal dan hawa nafsu yang mungkar].” (HR. Tirmidzi no. 3591, shahih)

Faedah dari hadits dan do’a di atas:

Pertama: Dalam do’a ini kita meminta perlindungan dari akhlak yang jelek. Do’a ini mencakup kita meminta berlindung dari akhlak yang jelek dari sisi syari’at. Termasuk pula kita meminta perlindungan pada Allah dari sesuatu yang dikenal jelek secara batin.

Kedua: Do’a ini mencakup berlindung dari akhlak mungkar seperti begitu takjub dengan diri sendiri, sombong, berbangga diri, hasad dan melampaui batas.

Ketiga: Do’a ini mencakup kita berlindung pada Allah dari amalan yang mungkar, yaitu amalan yang zhohir atau ditampakkan.

Keempat: Do’a berlindung dari amal yang mungkar mencakup zina, minum khomr dan bentuk keharaman lainnya.

Kelima: Do’a ini juga mencakup meminta perlindungan pada keinginan atau nafsu yang mungkar. Dan kebanyakan hawa nafsu mengantarkan kepada kejelekan, itulah umumnya.

Keenam: Do’a berlindung dari keinginan atau nafsu yang mungkar mencakup berlindung dari aqidah yang jelek, niatan-niatan yang batil, dan pemikiran yang sesat.

Ketujuh: Do’a ini mendorong kita agar berakhlak yang mulia dan beramal yang sholih.

Semoga yang singkat ini bermanfaat.

Referensi:

Nuhzatul Muttaqin Syarh Riyadhish Sholihin, Dr. Musthofa Sa’id Al Khin, hal. 1011, Muassasah Ar Risalah, cetakan keempat belas, 1407 H.

Tuhfatul Ahwadzi Bi Syarh Jaami’ At Tirmidzi, Al Mubarakfuri, 10/36, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah.

Sabtu, 26 Juni 2010

UNTUK PARA SUAMI

Bila malam sudah beranjak mendapati Subuh, bangunlah sejenak. Lihatlah istri Anda yang sedang terbaring letih menemani bayi Anda.
Tataplah wajahnya yang masih dipenuhi oleh gurat-gurat kepenatan karena seharian ini badannya tak menemukan kesempatan untuk istirahat barang sekejap,

Kalau saja tak ada air wudhu yang membasahi wajah itu setiap hari, barangkali sisa-sisa kecantikannya sudah tak ada lagi.

Sesudahnya,bayangkanlah tentang esok hari. Di saat Anda sudah bisa merasakan betapa segar udara pagi, Tubuh letih istri Anda barangkali belum benar benar menemukan kesegarannya. Sementara anak-anak sebentar lagi akan meminta perhatian bundanya, membisingkan telinganya dengan tangis serta membasahi pakaiannya dengan pipis tak habis-habis. Baru berganti pakaian, sudah dibasahi pipis lagi. Padahal tangan istri Anda pula yang harus mencucinya.

Di saat seperti itu, apakah yang Anda pikirkan tentang dia? Masihkah Anda memimpikan tentang seorang yang akan senantiasa berbicara lembut kepada anak-anaknya seperti kisah dari negeri dongeng sementara di saat yang sama Anda menuntut dia untuk menjadi istri yang penuh perhatian, santun dalam bicara, tulus dalam memilih kata serta tulus dalam menjalani tugasnya sebagai istri, termasuk dalam menjalani apa yang sesungguhnya bukan kewajiban istri tetapi dianggap sebagai kewajibannya.

Sekali lagi, masihkah Anda sampai hati mendambakan tentang seorang perempuan yang sempurna, yang selalu berlaku halus dan lembut? Tentu saja saya tidak tengah mengajak Anda membiarkan istri kita membentak anak-anak dengan mata rnembelalak. Tidak.

Saya hanya ingin mengajak Anda melihat bahwa tatkala tubuhnya amat letih, sementara kita tak pernah menyapa jiwanya, maka amat wajar kalau ia tidak sabar. Begitu pula manakala matanya yang mengantuk tak kunjung memperoleh kesempatan untuk tidur nyenyak sejenak, maka ketegangan emosinya akan menanjak. Disaat itulah jarinya yang lentik bisa tiba-tiba membuat anak kita rnenjerit karena cubitannva yanq bikin sakit.

Apa artinya? Benar, seorang istri shalihah memang tak boleh bermanja-manja secara kekanak-kanakan, apalagi sampai cengeng. Tetapi istri shalihah tetaplah manusia yang membutuhkan penerimaan. Ia juga butuh diakui, meski tak pernah meminta kepada Anda.

Sementara gejolak-gejolak jiwa yang memenuhi dada, butuh telinga yang mau mendengar. Kalau kegelisahan jiwanya tak pernah menemukan muaranya berupa kesediaan untuk mendengar, atau ia tak pernah Anda akui keberadaannya, maka jangan pernah menyalahkan siapa-siapa kecuali dirimu sendiri jika ia tiba-tiba meledak.

Jangankan istri kita yang suaminya tidak terlalu istimewa, istri Nabi pun pernah mengalami situasi-situasi yang penuh ledakan, meski yang membuatnya meledak-ledak bukan karena Nabi Saw. tak mau mendengar melainkan semata karena dibakar api kecemburuan.

Ketika itu, Nabi Saw. hanya diam menghadapi 'Aisyah yang sedang cemburu seraya memintanya untuk mengganti mangkok yang dipecahkan.

Alhasil,ada yang harus kita benahi dalam jiwa kita. Ketika kita menginginkan ibu anak-anak kita selalu lembut dalam mengasuh, maka bukan hanya nasehat yang perlu kita berikan. Ada yang lain. Ada kehangatan yang perlu kita berikan agar hatinya tidak dingin, apalagi beku, dalam menghadapi anak-anak setiap hari. Ada penerimaan yang perlu kita tunjukkan agar anak-anak itu tetap menemukan bundanya sebagai tempat untuk memperoleh kedamaian, cinta dan kasih-sayang.

Ada ketulusan yang harus kita usapkan kepada perasaan dan pikirannya, agar ia masih tetap memiliki energi untuk tersenyum kepada anak-anak kita. Sepenat apa pun ia.

Ada lagi yang lain: pengakuan. Meski ia tidak pernah menuntut, tetapi mestikah kita menunggu sampai mukanya berkerut-kerut. Karenanya,
marilah kita kembali ke bagian awal tulisan ini. Ketika perjalanan
waktu telah melewati tengah malam, pandanglah istri Anda yang terbaring letih itu.lalu pikirkankah sejenak, tak adakah yang bisa kita lakukan sekedar Untuk menqucap terima kasih atau menyatakan sayang? Bisa dengan kata yang berbunga-bunga, bisa tanpa kata. Dan sungguh, lihatlah betapa banyak cara untuk menyatakannya.

Tubuh yang letih itu, alangkah bersemangatnya jika di saat bangun nanti ada secangkir minuman hangat yang diseduh dengan dua sendok teh gula dan satu cangkir cinta.Sampaikan kepadanya ketika matanya telah terbuka, "Ada secangkir minuman hangat untuk istriku. Perlukah aku hantarkan untuk itu?"

Sulit melakukan ini? Ada cara lain yang bisa Anda lakukan. Mungkin sekedar membantunya menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anak, mungkin juga dengan tindakan-tindakan lain, asal tak salah niat kita.

Kalau kita terlibat dengan pekerjaan di dapur, rnemandikan anak, atau menyuapi si mungil sebelum mengantarkannya ke TK, itu bukan karena gender-friendly;tetapi semata karena mencari ridha Allah. Sebab selain niat ikhlas karena Allah, tak ada artinya apa yang kila lakukan.

Kita tidak akan mendapati amal-amal kita saat berjumpa dengan Allah di yaumil-kiyamah.

Alaakullihal, apa yang ingin Anda lakukan, terserah Anda. Yang jelas, ada pengakuan untuknya, baik lewat ucapan terima kasih atau tindakan yang menunjukkan bahwa dialah yang terkasih. Semoga dengan kerelaan kita untuk menyatakan terima-kasih, tak ada airmata duka yang menetes dari kedua kelopaknya.

Semoga dengan kesediaan kita untuk membuka telinga baginya,
tak ada lagi istri yang berlari menelungkupkan wajah di atas bantal
karena merasa tak didengar. Dan semoga pula dengan perhatian yang kita berikan kepadanya, kelak istri kita akan berkata tentang kita
sebagaimana Bunda 'Aisyah radhiyallahu anha berucap tentang suaminya,Rasulullah Saw., "Ah, semua perilakunya menakjubkan bagiku."

Sesudah engkau puas memandangi istrimu yang terbaring letih, sesudah engkau perhatikan gurat-gurat penat di wajahnya, maka biarkanlah ia sejenak untuk meneruskan istirahatnya. Hembusan udara dingin yang mungkin bisa mengusik tidurnya, tahanlah dengan sehelai selimut untuknya. Hamparkanlah ke tubuh istrimu dengan kasih-sayang dan cinta yang tak lekang oleh perubahan,

Semoga engkau termasuk laki-laki yang mulia, sebab tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia.

Sesudahnya, kembalilah ke munajat dan tafakkurmu. Marilah kita ingat kembali ketika Rasulullah Saw. berpesan tentang istri kita.
"Wahaimanusia, sesungguhnya istri kalian mempunyai hak atas kalian sebagaimana kalian mempunyai hak atas mereka. Ketahuilah,"kata Rasulullah Saw.melanjutkan, 'kalian mengambil wanita itu sebagai amanah dari Allah, dan kalian halalkan kehormatan mereka dengan kitab Allah.

Takutlah kepada Allah dalam mengurus istri kalian. Aku wasiatkan atas kalian untuk selalu berbuat baik. "Kita telah mengambil istri kita sebagai amanah dari Allah. Kelak kita harus melaporkan kepada Allah Taala bagaimana kita menunaikan amanah dari-Nya, apakah kita mengabaikannya sehingga gurat-guratan dengan cepat rnenggerogoti wajahnya, jauh lebih awal dari usia yang sebenarnya?

Ataukah, kita sempat tercatat selalu berbuat baik untuk istri ? Saya tidak tahu. Sebagaimana saya juga tidak tahu apakah sebagai suami Saya sudah cukup baik. Jangan-jangan tidak ada sedikit pun kebaikan di mata istri. Saya hanya berharap istri saya benar-banar memaafkan kekurangan saya sebagai suami. Indahya, semoga ada kerelaan untuk menerima apa adanya

-(hamzah)-

kutulis ulang lagi, ketika semalam ku lihat istriku lelah, menemani aisyah kecilku yang sakit...

-------------------------------------------------------------
berbahagialah bagi seorang suami yang bisa meluluhkan egonya demi kesakinahan rumah tangganya. itu bukan sebuah kekalahan melainkan kemuliaan bagimu. jika engkau menuntut istrimu untuk sempurna kenapa engkau enggan untuk menerima tuntutan istrimu agar engkau juga berubah menjadi lebih baik...?

Senin, 21 Juni 2010

Do'a Pengikat Hati


Katakanlah “Wahai Allah yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rizki kepada siapa yang Engkau kejendaki tanpa hisab. (Ali Imran : 26-27)

Ya Allah, sesugguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (di jalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya. Ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya dan penuhilah dengn cahaya-Mu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma’rifat-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Allahumma Amin. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Muhammad saw, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya..

Doa rabithah ini ada di akhir dzikr al-ma’tsurat dan biasanya dibaca jg ketika kita selesai berkumpul dengan kawan-kawan agar ikatan ukhuwwah diantara kita semoga semakin terikat kuat.

Doa rabithah semoa senantiasa kita curahkan kepada sahabat semua..
:)
Semoga ukhuwwah ini akan berlangsung hingga nanti..
Ya Allah, pertemukan dan kumpulkan kami di Jannah-Mu..
amin..

Minggu, 16 Mei 2010

LOGO SMK NEGERI 1 BULUKERTO



Ini adalah logo dari SMK Negeri 1 Bulukerto, yang beralamat di Guli, Bulukerto, Wonogiri
untuk dari gambar tersebut, tanya aja sama yang buat He...he..he..

Jumat, 09 April 2010

PERINTAH BERJILBAB

Dibawah ini saya sampaikan dalil-dalil yang menyuruh kita wanita muslimah untuk berjilbab. Yaitu firman Allah subhanahuwa ta'ala dalam surat An-Nuur ayat 31:

"Katakanlah kepada wanita yang beriman:Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepad suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau puter-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka atau wanita-wanita islam atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan, janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."


Sebab turunnya ayat ini adalah sebagaimana yang diceritakan oleh Muqatil bin Hayan (dalam Tafsir Ibnu Katsir) dia berkata:
'Telah sampai berita kepada kami dan Allah Maha Tahu bahwa Jabir bin Abdullah Al-Anshari telah menceritakan bahwa Asma binti Murtsid tengah berada ditempatnya di Bani Haritsah. Tiba-tiba banyak wanita menemuinya tanpa menutup aurat dengan rapi sehingga tampaklah gelang-gelang kaki mereka, dada, dan kepang rambutnya. Asma berguman :Alangkah buruknya hal ini. Maka Allah Ta'ala menurunkan ayat ini'.

Diriwayatkan bahwa Aisyah radhiyallahu anha pernah berkata :
Semoga Allah merahmati wanita Muhajirin yang pertama yang tatkala Allah Ta'ala menurunkan ayat: Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedada mereka.. Mereka lantas merobek kain tak berjahit (muruth) yang mereka kenakan itu, lalu mereka berkerudung dengannya (dalam riwayat lain disebutkan: Lalu merekapun merobek sarung-sarung mereka dari pinggir kemudian mereka berkerudung dengannya.
(Hadits Riwayat Bukhari (II:182 dan VIII:397) dan Abu Dawud dan Al-Hakim (IV/194)).

Sedangkan riwayat dari Ibnu Abi Hatim lebih sempurna dengan sanadnya dari Shafiyah binti Syaibah yang mengatakan:
Tatkala kami berada disamping Aisyah yang menyebutkan keutamaan wanita suku Quraisy, lalu Aisyah berkata: Sesungguhnya kaum wanita suku Quraisy itu memiliki satu keutamaan . Dan, aku demi Allah tiada melihat yang lebih utama daripada wanita-wanita Anshar dan yang lebih membenarkan terhadap Kitabullah maupun keimanan terhadap Al-Qur'an. Tatkala diturunkan surat An-Nuur ayat 31, maka para lelaki mereka (kaum Anshar) langsung kembali pulang menuju mereka untuk membacakan apa yang baru saja diturunkan oleh Allah atas mereka , seorang laki-laki membacakan ayat tersebut kepada istrinya, putrinya, saudarinya serta kerabatnya. Tak seorang wanitapun dari mereka melainkan lantas bangkit untuk mengambil kain yang biasa dikenakan lalu digunakan untuk menutupi kepala (menjadikannya kerudung) dalam rangka membenarkan dan mengimani apa yang telah diturunkan Allah dari Kitab-Nya. Lalu pada pagi harinya dibelakang Rasulullah (menunaikan shalat shubuh) mereka mengenakan tutup kepala (kerudung) seakan-akan diatas kepala mereka itu terdapat burung gagak.
(Ibnu Katsir menuturkan juga riwayat ini, demikian pula Al-Hafizh dalam Fathul Bari (VIII/490), Imam Thabrani dalam Muljam Al-Kabir I/245-2 dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Damsyiq (IV:46-1/243-1) Hadits ini diriwayatkan Bukhari dalam Tarikhnya secara ringkas dan juga oleh Abu Zurah ia mengatakan hadits ini shahih.)

Minggu, 28 Maret 2010

LIMA PILAR KELUARGA SAKINAH

Masyarakat adalah ceerminan kondisi keluarga, jika keluarga sehat berarti masyarakat juga sehat. Jika keluarga bahagia berarti masyarakatnya juga bahagia. Ada lima pilar untuk membentuk keluarga sakinah diantaranya sebagai berikut.

1. Dalam keluarga itu ada mawaddah dan rahmah (QS (30) : 21). Mawaddah adalah jenis cinta membara, yang menggebu - gebu dan "nggemesi", sedangkan rahmah adalah jenis cinta yang lembut, siap berkorban dan siap melindungi kepada yang dicintai. Mawaddah saja kurang menjamin kelangsungan rumah tangga, sebaliknya rahmah lama kelamaan menumbuhkan mawaddah.

2. Hubungan suami istri harus dasar saling membutuhkan, seperti pakaian dan yang memakainya (hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna.QS (2) : 187).
fungsi pakaian ada 3, yaitu:
1. Menutup aurat
2. Melindungi dari panas dan dingin
3. Perhiasan
Suami terhadap istri dan sebaliknya harus memfungsikan diri terhadap tiga hal tersebut. Jika istri mempunyai kekurangn suami tidak menceritakan kepada orang lain, begitu juga sebaliknya. Jika istri sakit, suami segera mencari obat atau membawa ke Dokter, begitu pula sebaliknya. Istri harus selalu tampil membanggakan suami, suami juga harus tampil membanggakan istri, jangan terbalik. Jika ke luar rumah tampil menarik banyak orang sedangkan di rumah "nlombrot" menyebalkan.

3. Suami istri dalam bergaul memperhatikan hal - hal yang secara sosial dianggap patut (ma'ruf), tidak asal benar dan hak, Wa'a syiruhunna bil ma'ruf (QS (4) : 19).
Besarnya mahar, nafkah, cara bergaul dan sebagainya harus memperhatikan nilai - nilai ma'ruf. Hal ini terutama harus diperhatikan oleh suami istri dari kultur yang mnyolok perbedaanya.

4. Menurut hadits Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada empat (idza aradallahu bi ahli baitin khoiron dst.) :
a. Memiliki kecenderungan kepada agama
b. Yang muda menghormati yang tua dan yang tua menghormati yang muda
c. Sederhana dalam belanja
d. Santun dalam bergaul
e. Selalu instropeksi

5 Menurut hadits Nabi juga, empat hal akan menjadi faktor yang mandatangkan kebahagiaan keluarga (arba'un sa'adat al mar'i), yakni :
a. Suami / istri yang setia (shaleh / Shalehah)
b. Anak - anak yang berbakti
c. Lingkungan sosial yang sehat
d. dekat rizkinya

(oleh : Ustadz Sudirman)

Rabu, 03 Februari 2010

PERGAULAN ANTARA LAWAN JENIS

Berikut ini akan diuraikan beberapa aturan islam berkaitan dengan masalah pergaulan antara laki-laki dan perempuan, antara lain :
  • Menjaga Pandangan
  • QS. An-Nur :30-31
  • "tidaklah seorang muslim melihat keindahan wanita kemudian ia menundukan pandangannya, kecuali ALLAH akan menggantinya dengan ibadah yang ia dapatkan kemanisannya" (HR. Ahmad).
  • "Semua mata pada hari kiamat akan menangis, kecuali mata yang menundukkan aatas apa yang diharamkan oleh Allah, mata yang terjaga dijalan Allah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah" (HR. Ibnu Abi Dunya)
  • Menutup Aurat Secara Sempurna
  • QS. Al- Ahzab : 59
  • QS. An- Nur : 31
  • " Hai Asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah sampai umur/dewasa, maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini. Rasulullah berkata sambil menunjaukkan kapada muka dan telapak tangan hingga pergelangannya sendiri." (HR. Abu Dawud)
  • "Dari Abu Sa'id RA bahwasanya Rasulullah saw bersabda : "Seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat sesama laki-laki, begitu pula seorang perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan. Seorang laki-laki tidak boleh bersentuhan kulit sesama lelaki dalam satu selimut, begitu pula seorang perempuan tidak boleh bersentuhan kulit sesama perempuan dalam satun selimut". (HR.Muslim)
  • Bagi Wanita Diperintahkan untuk Tidak Berlembut-lembut Suara Dihadapan Laki-laki Bukan Mahram
  • (QS. Al- Ahzab :32)
  • Dilarang bagi wanita beperfian sendirian tanpa mahramnya sejauh perjalan satu hari
  • "Dari abu Hurairah RA ia berkata: rasulullah Saw bersabda: Tidak halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian yang memakan wakti sehari semalam kecuali bersama mahramnya". (HR. Bukhari Muslim)
  • Dilarang "berkhalwat" ( berdua-duaan antara pria dan wanita )
  • "Dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "janganlah sekali-kali salah seorang diantara kalian bersunyi-sunyi dengan perempuan, kecuali disertai mahramnya". (HR. Bukhori Muslim)
  • Laki-laki dilarang berhias menyerupai wanita, begitu pula sebaliknya.
  • "Dari Ibnu Abbas RA ia berkata: "Rasulullah SAW melaknat kaum laki-laki yang suka menyerupai kaum wanita dan melaknat kaum wanita yang suka menyerupai kaum laki-laki".(HR. Bukhari).

Senin, 01 Februari 2010

VALENTINE DAY

Valentine day, yang jatuh pada tanggal 14 Februari sangat digandrungi remaja. Dihari itu orang mencoba menunjukkan cintannya dengan saling mengirim kartu kepada anggota keluarga atau orang - orang yang dikasihinya. yang dominan sich ucapan sayang...?!? ditujukan buat do'i alias pacar. Biasanya kartunya sentimental berat, penuh rayuan gombal.
selain kartu ada juga yang ngirim hadiah ( boneka, gambar fantasi, yang paling sering adalah coklot berbentuk hati ). tidak cukup disini, perayaan valentine day belum lengkap kalo belom ngadain pesta dansa diiringi lagu cinta.

SEJARAH VALENTINE DAY

Dahulu dikota Roma pada abad ke-4 SM perayaan kasih sayang itu sudah ada. namun dullu perayaan itu namanya bukan valentine, karena perayaan hari kasih sayang itu sebenarnya untuk menghormati dewa mereka bernama lupercus.
Acara yang berbentuk upacara itu diselingi penarikan undian dalam rangka mencari pasangan. Dengaan menarik kertas brtuliskan nama para gadis mendapatkan pasangannyalantas mereka menikah dalam jangka waktu satu tahun. Sesudah itu mereka bisa ditinggalkan begitu saja, dan kalo sudah sendiri, mereka menulikan namanya untuk dimasukkan ke kotak undian pada upacara berikutnya.

Kegiatan rutin tersebut sudah dilakukan kurang lebih 800 tahun lamaya. Dan ketika khatolik mulai berkembang pada saat itu para pemimin gereja ingin turun andil dalam perayaan tersebut, Sehingga untuk menyiasatinya mereka mencari seorang santo (orang suci dalam agama khatolik) sebagai pengganti dewa lupercus. Mereka menemukan calaon pengganti lupercus yaitu santo vallentino, seorang uskup yang tewas sebagai martir sekitar 200 tahon sebelum masa itu.
Alasan mereka memilailih santo vallentino memang tidak terlepas dari riwayat valentino sendiri. Konon ia dihukum mati kaisar Claudius II karena melanggar dekritnya. Tahun 270 kekaisaran Roma memerlukan sejumlah tentara. Sang kaisar mengeluarkan dekrit yang melarang pernikahan, sebab dikhawatirkan tentara tidak semangat berperang. namun santo valentino berusaha menolong pasangan yang sedang dimabuk asmara itu, mereka menikah dan diberkati ditempat yang tersembuyi. Namun aakhirnya praktek itu ketahuan juga lantas santo valentino dihukum pancung.

Sesuai perkembangan, siasat pemimpin gereja itu nampaknya berhasil dengan sukses. Karena upacara semacam itu menjadi rutinitas yang harus dilakukan oleh pemujanya. Dan sebagai pembungkus dari kesan formal mereka menyajikan hiburan hiburan atau pesta. karena acara tersebut, banyak remaja yang terjebak pada pola perayaan hari kasih sayang. mereka melakukan hubungan seks sesuka hatinya, gonta ganti pasangan semaunya. Semua yang dilakukan itu sebenarnya dilakukan bukan karena cita tapi nafsu belaka.

VALENTINE DAY DALAM PANDANGAN ISLAM

Sebagai generasi muslim yang cerdas dan intelek, kita harus jritis dalam melihat suatu persoalan, nggak level donk kalo cuma ikut-ikutan doank..?!?
Cinta adalah fitrah dan anugrah yang diturunkan ALLAH pada manusia. Rsaulullah juga menganjurkan kita untuk mberikancinta dan kasih sayangnya kepada sesama manusia. Tapi cinta yang diajarkan Rasulullah bukan sepertim perayaan valentine yang cenderung mengumbar hawa nafsu belaka. cinta yang hakiki intu seperti cinta kepada kakak, adik, ortu, suami/istri.

Jadi kesimpulannya, valentine bukan ajaran islam tetapi itu adalah acara keagamaan umat nasrani, ingat naasehat Rasulullah SAW " barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk kaum itu" ( HR. ABU DAWUD).
Kalo ngaku remaja muslim yang cerdas harus menolak valentine day. Menolak disini bukan berarti memusuhi, melecehkan atai mengucilkan. Rasa kasih sayang tidak harus ditunjukan lewat perayaan valentine day yang terkesan hura hura semata.
Dan untuk masalah cinta, tidak ada yang menandingi Rasulullah. beliau mencintai kita sebagai umatnya dan rela mengorbankan apa saja untuk berdakwah agar kita terhindar dari api neraka.
coba lihat dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah :128.