SUGENG RAWUH

Jumat, 07 Januari 2011

Sudahkah engkau berbuat untuk cinta...???

Sudahkah engkau berbuat untuk cinta...???
Apa bila kita pernah memiliki seorang kekasih yang kita cintai, mungkin saya, mungkin pembaca sekalian yang pernah jatuh cinta dan sudah akil baligh tentunya, maka saya akan mengajak pada saat, kita akan berbicara tentang sesuatu yang begitu indah dan ceritanya tak habis habisnya ditulis oleh orang diseluruh dunia ini, nikmat yang begitu indah dan sangat berharga.

Saat kita menyukai kekasih kita, maka akan ada usaha pada diri kita memberikan sesuatu yang terbaik untuknya, demikian pula saat kita diberikan sesuatu darinya, maka sesuatu itu akan kita jaga dan kita pelihara, jangan sampai sang pemberi menjadi kecewa karna pemberiannya kita abaikan, kalau toh pun ternyata dengan kehati-hatian kita masih juga tak mampu menjaga sesuatu dari kekasih kita, sehingga sesuatu itu rusak atau hilang, maka segeralah kita akan meminta maaf dan berusaha mengganti dengan yg lain, takut alang kepalang kalau-kalau sang kekasih marah. Demikianlah kira-kira pengaruh cinta dalam hubungan kita kepada orang yang kita cintai.

Nah dari rasa cinta dan segala efect yang ditimbulkan dari cinta ini, kita akan memahami cinta kita kepada Allah dan Rasulullah, kenapa arahnya cinta yang paling penting saya arahkan ke sana? karena cinta kepada Allah adalah salah satu syarat kesempurnaan Iman, kalau itu tidak bisa kita lakukan, maka keimanan kita dipertanyakan, kalau mengikuti bahasa hadits "Tidak-lah beriman seseorang sampai Allah dan Rasulnya lebih dicintai dari selainnya", Makanya penting sekali kan Cinta itu?

Ada yang mengatakan, bagaimana kita membagi cinta kita kepada Allah dan kepada pasangan, anak dan keluarga kita, sebenarnya tak usah dibagi, semuanya arhkan cinta kepada Allah, kenapa demikian? karena dengan mencintai Allah maka makhluk disekitar kita apapun itu akan mendapatkan cinta kita, dan kalau kita cinta kepada Allah, maka tak seorang pun cemburu.

Mari kita lihat buah dari cinta kepada Allah, diantaranya adalah istri begitu menyayangi suami, dia begitu cintanya pd Allah, takut kalau Allah murka disebabkan suaminya yang marak kepadanya, akhirnya setiap hari dia akan berbuat yang terbaik untuk suaminya, mencuci pakaiannya, memasak makanan kesukaannya, melayaninya dengan penuh kasih dan sayang tak mau mengecewakannya, walaupun suaminya kasar misalnya atau tidak menampakkan kelembutan, tetapi sang istri tetap meladeni suaminya dengan penuh kasih sayang karna takut murka Allah, cintanya sebenarnya hanya pada Allah, dan kepatuhannya kpd suami juga karna diprintahkan Allah, kalau tidak maka dia sudah lari dan meninggalkan suaminya, apalagi kalau suaminya lembut dan membalas cintanya, maka sang istri itu akan semakin penuh hatinya dengan Cinta kepada Allah dan syukur karna mendapatkan sambutan cinta dari suami yang diyakininya adalah Anugrah Allah.

Jika Hati ini telah dipenuhi dengan Cinta kepada Allah, maka kita akan bersih-bersih untuk supaya Allah senang, menyayangi anak, istri, suami dan apa saja disekitanya, penuh dengan suka cita dan Cinta, karna Ingin dicintai Allah, sholat, puasa dan beribadah penuh dengan Cinta ingin Ridho Allah, yang akhirnya pikirannya akan selalu positif dan berperasangka baik kepada Allah, karna semuanya adalah anugrah Allah yang telah dia cintai dan diapun yakin Allah memberikan semuanya dengan Cinta, itulah mengapa ada seseorang mengatakan bahwa segala yang ada dihadapannya, baik ataupun buruk itu dirasakan ringan dan seolah tidak ada pengaruh apapun, karna jiwanya telah mabuk dengan Cinta kepada Allah, jika hal seperti ini terus di riyadhohkan (dilatih), maka tak ada artinya segala sesuatu kenikmatan dunia, yang ada dan diharapkan adalah Allah, RidhoNya, Cintanya.

Maka Umar bin Abdul Aziz kholifah zuhud rela makan dengan roti yang sudah keras dengan dicelupkan air minum sebagai sarapannya, sampai beliau kurus yang padahal sebelum menjadi kholifah beliau gagah dan kekar, tetapi setelah diberikan amanah kepemimpinan, beliau takut seandainya dengan jabatannya itu apabila dia salah menjalankannya akan mengundang kemurkaan Allah yang amat beliau cintai. Tetapi sungguh dengan kondisi itu beliau sangat bahagia dan ridho, karna beliau tahu Allah Ridho dan Cinta akan perbuatannya itu, beliau juga tahu bahwa apa yang dilakukannya itu disukai dan dicintai Allah.

Banyak lagi contoh cinta dari pada orang-orang pecinta sejati kepada yang di cintainya, seperti seorang muslimah yang cinta pd Rasulullah, ketika suaminya berperang dan dikabarkan suaminya telah mati syahid, beliau langsung bertanya "bagaimana keadaan Rasulullah" begitu mendengar keadaan Rasulullah sehat-sehat saja beliau tidak begitu sedih seraya berkata "Biarkan siapapun meninggal tetmasuk diriku ini meninggal terbunuh, asalkan Rasulullah tak ada yg mengganggu dan selamat" demikian cinta sahabat, mereka rela mengorbankan apasaja, bahkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan kekasih yg dicintainya.

Ketika rasulullah pamit menjelang wafat, beliau mengumumkan siapa yg pernah disakiti untuk membalas sebelum beliau wafat, sahabat ada yang mengaku telah tercambuk bagian perutnya, sehingga sahabat itu ingin membalasnya, hadir menawarkan kpd rasulullah hampir semua sahabat dekar Rasulullah Ali menawarkan untuk menggantikan cambukan itu karna cintanya kpd Rasulullah, sahabat yang lainnya memperingatkan "Tega-kah engkau melakukan itu?" yang pada akhirnya begitu rasulullah siap dicambuk dan membuka bajunya, sahabat itu memeluk dan mendekap rasulullah yang membuat semua sahabat iri dan ingin hati menadapatkan keberuntungan menyentuh kulit rasulullah SAW.

Subhanallah, Sudahkah hamba melakukan sesuatu untuk cinta? Ya Allah jadikan hati ini cinta dan rindu kepada Rasulullah, kepadaMu ya Rabbi. begitu indah Engkau menghiasi para Sahabat Rasulullah dengan Cinta, kami mohon berikan rasa cinta yang besar kepada hamba cinta padaMu dan kepada RasulMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu.

sumber : dkmnuruljannahpuribintarohijau.blogspot.com

Tidak ada komentar: